Home Coffee Knowledge PENGOLAHAN KOPI

PENGOLAHAN KOPI

by admin
0 comments

Seni Pengolahan Kopi

Saat Anda menikmati secangkir Kopi Ostova, Anda tidak hanya mencicipi minuman yang lezat; Anda merasakan perjalanan yang dimulai dari biji kopi di sebuah pulau di Indonesia yang jauh. Keajaiban dari perjalanan ini terletak pada metode pengolahan kopi, masing-masing memberikan rasa dan aroma unik pada biji kopi. Mari kita jelajahi dunia pengolahan kopi dan ungkap bagaimana metode-metode ini membentuk profil sensorik dari minuman favorit Anda.

Metode Pengolahan Kopi

Proses Basah (Wet): Jalan Menuju Rasa Cerah dan Bersih

Cara Kerjanya:

Proses basah dimulai dengan menghilangkan kulit luar dan daging buah kopi menggunakan air. Ini dilakukan melalui mesin yang disebut depulper. Biji kopi yang masih ditutupi dengan lendir lengket kemudian ditempatkan dalam tangki fermentasi yang diisi dengan air. Periode fermentasi ini bisa berlangsung antara 12 hingga 72 jam, tergantung pada iklim dan ketinggian, dan sangat penting untuk memecah lendir tersebut. Setelah fermentasi, biji kopi dicuci dengan bersih untuk menghilangkan sisa lendir dan kemudian dijemur di tempat tidur terangkat atau di patio di bawah sinar matahari.

Profil Sensorik:
Kopi yang diproses dengan metode basah dikenal dengan kejelasan dan kecerahannya. Mereka cenderung memiliki keasaman yang bersih dan tajam serta rasa yang terdefinisi dengan baik. Bayangkan Anda menikmati secangkir Sumatra Lintong kami, di mana Anda akan merasakan sentuhan jeruk yang cerah, hasil akhir yang bersih, dan aroma bunga yang lembut, semuanya berkat proses yang teliti ini.

Proses Kering (Natural)

Cara Kerjanya:
Proses kering melewati tahap pencucian sepenuhnya. Sebagai gantinya, buah kopi utuh dijemur di bawah sinar matahari. Metode ini memungkinkan biji kopi menyerap rasa dari buah saat mereka mengering, sebuah proses yang bisa memakan waktu beberapa minggu tergantung pada iklim. Buah kopi perlu dibalik secara teratur untuk memastikan pengeringan yang merata dan mencegah pertumbuhan jamur. Setelah benar-benar kering, biji kopi dikupas untuk menghilangkan lapisan buah kering, memperlihatkan biji kopi hijau di dalamnya.

Profil Sensorik:
Proses natural menghasilkan bom rasa. Mereka biasanya memiliki profil rasa buah yang mirip anggur dengan tubuh yang lebih berat. Pikirkan tentang Bali Blue Moon kami, di mana Anda akan merasakan sentuhan beri yang cerah, sedikit buah tropis, dan rasa manis yang kaya dan kental yang bertahan dengan menyenangkan.

a conveyor belt full of coffee

Pengeringan Buah Kopi – Proses Natural dalam Aksi

Proses Madu (Semi-Basah):

Cara Kerjanya:
Proses madu adalah jalan tengah antara metode basah dan natural. Setelah dikupas, biji kopi dikeringkan dengan sebagian lendir masih menempel. Jumlah lendir yang tersisa pada biji kopi bisa bervariasi, menghasilkan istilah seperti “madu kuning” (lebih sedikit lendir, pengeringan lebih cepat) atau “madu merah” (lebih banyak lendir, pengeringan lebih lambat). Biji kopi kemudian dijemur di tempat tidur terangkat, dan seperti proses natural, mereka perlu dibalik secara teratur untuk memastikan pengeringan yang merata.

Profil Sensorik:
Kopi yang diproses dengan metode madu menawarkan pengalaman yang seimbang. Mereka menggabungkan keasaman cerah dari kopi yang diproses basah dengan rasa manis buah dari kopi natural. Java Preanger Honey kami adalah contoh utama, dengan perpaduan harmonis rasa manis karamel, sentuhan jeruk, dan tubuh yang lembut yang membuat setiap tegukan menjadi kenikmatan.

offee beans with mucilage drying on raised beds, showing the honey process.

Biji Kopi Proses Madu Mengering – Menyeimbangkan Rasa Manis dan Keasaman.

Metode Pengolahan Kopi Spesial

Wet-Hulled (Giling Basah): Metode Khas Indonesia

Cara Kerjanya:
Metode ini unik di Indonesia. Setelah fermentasi singkat untuk memecah lendir, biji kopi dikupas saat masih basah. Ini dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas yang menghilangkan lapisan kulit kering saat biji kopi masih memiliki kadar air yang tinggi. Biji kopi yang sudah dikupas kemudian dikeringkan hingga mencapai kadar air yang diinginkan untuk penyimpanan dan ekspor. Proses ini lebih cepat daripada metode tradisional dan cocok untuk iklim lembap di Indonesia yang dapat membuat pengeringan biji kopi menjadi sulit.

Profil Sensorik:
Kopi yang diproses dengan metode giling basah terkenal dengan rasa dalam dan bersahaja serta keasaman rendah. Sulawesi Toraja kami adalah bukti dari proses ini, menawarkan secangkir kopi yang kompleks dengan sentuhan cokelat hitam, rempah-rempah, dan tubuh yang lembut. Proses giling basah juga memberikan sentuhan herbal yang khas, menambah kompleksitas kopi.

Fermentasi Anaerob: Inovasi dalam Rasa Kopi

Cara Kerjanya:
Dalam metode inovatif ini, buah kopi difermentasi dalam tangki tertutup tanpa oksigen, menciptakan lingkungan unik bagi ragi dan bakteri untuk bekerja. Lingkungan anaerob ini mempromosikan pengembangan senyawa rasa yang unik. Buah kopi bisa dibiarkan utuh, dikupas, atau bahkan sebagian dikeringkan sebelum fermentasi. Durasi proses bisa bervariasi, sering kali berlangsung beberapa hari, dan memerlukan pemantauan ketat untuk menghindari fermentasi berlebihan.

Profil Sensorik:
Fermentasi anaerob menghasilkan rasa yang khas dan sering kali eksotis. Harapkan kopi Sumatran Anaerobic eksperimental kami mengejutkan Anda dengan profil intens berlapis yang menampilkan buah tropis, sentuhan bunga, dan tekstur lembut. Proses anaerob sering menghasilkan rasa manis yang menonjol dan rasa lembut yang membuat setiap tegukan menjadi petualangan rasa.

Sealed anaerobic fermentation tanks used for innovative coffee processing.

Tangki Fermentasi Anaerob – Menciptakan Rasa Kopi yang Unik.

Carbonic Maceration

Cara Kerjanya:
Terinspirasi dari pembuatan anggur, carbonic maceration melibatkan penempatan buah kopi utuh dalam tangki tertutup yang diisi dengan karbon dioksida. Lingkungan anaerob ini mendorong proses fermentasi unik dalam buah kopi, memecah gula dan menciptakan profil rasa yang kompleks. Buah kopi kemudian dikeringkan dan diproses mirip dengan metode natural.

Profil Sensorik:
Carbonic maceration bisa menghasilkan rasa yang sangat hidup dan kompleks. Kopi Flores Manggarai Carbonic Maceration kami, misalnya, memiliki simfoni rasa bunga dan buah, disertai dengan tubuh lembut dan keasaman cerah yang menari di lidah Anda.

Bagaimana Pengolahan Kopi Mempengaruhi Cangkir Anda

Setiap metode pengolahan biji kopi mempengaruhi rasa, aroma, dan tubuh akhir dari kopi yang dihasilkan. Memahami proses-proses ini dapat memperdalam apresiasi Anda terhadap kaya rasa dalam Kopi Ostova. Apakah Anda lebih suka sentuhan cerah dan bersih dari kopi basah, rasa buah yang kuat dari kopi natural, atau rasa manis seimbang dari biji kopi yang diproses dengan metode madu, ada dunia yang bisa dijelajahi dalam setiap tegukan.

Di Ostova Coffee, kami bersemangat untuk menghadirkan kopi terbaik dari Indonesia, masing-masing diproses dengan teliti untuk menonjolkan karakteristik unik dari asalnya. Jadi, lain kali Anda menyeduh secangkir kopi, luangkan waktu sejenak untuk menikmati perjalanan yang dilaluinya dari buah kopi hingga cangkir Anda setiap langkah dibuat dengan sempurna.

Nikmati menjelajahi dunia pengolahan kopi yang beragam, dan selamat menikmati!

You may also like

INFORMASI KONTAK

Kami menantikan kabar dari Anda! Tetap terbarui dengan mengikuti kami di saluran media sosial kami.

JAM KERJA

  • Senin
    9:00 AM - 5:00 PM
  • Selasa
    9:00 AM - 5:00 PM
  • Rabu
    9:00 AM - 5:00 PM
  • Kamis
    9:00 AM - 5:00 PM
  • Jumat
    9:00 AM - 5:00 PM

@2024- Semua Hak Dilindungi Untuk Ostova Coffee.